Thursday, February 4, 2010

Sujud Syukur

Baru last nite selesai habiskan Ketika Cinta Bertasbih (KCB) Part 2 via Youtube. Nk tunggu Kasma dwload berzaman la plak kan. Sangat sangat menyukai KCB. Terasa keinsafan bila tgk movie tu.

I fell in love with the song first. Then I got to know that the song was actually lagu untuk cerita Indonesia yang kearah keislaman. Agak teruja jgk bila Kasma bagi 100 koleksi cd dia and antara byk2 cerita dlm tu ada terselit KCB. Watched part 1 few weeks back. Amat tersentuh sekali bila last part of the movie, dia tunjuk sesi pengumuman siapakah actor dan actress yang terpilih. Tersentap jgk melihat seorang pria yang bilamana namanya disebut sebagai antara barisan pelakon yang terpilih, telah secara automatic nya melalukan sujud syukur. MasyaAllah. Tidak pernah aku sangka ada orang akan melakukan sedemikian bila dia berasa dlm situasi sebegitu. Actually that was the 2nd time I saw orang actually buat sujud syukur immediately selepas mereka berasa syukur. The first time was this Malaysian hockey player. Secara zahiriahnya mmg dia nmpk agak kealiman (i totally forgot his name- Ocha mungkin ingat). Tapi lepas 1 game (maybe SUKOM in 1998) the moment wisel bunyi tanda Malaysia menang, he immediately buat sujud syukur tgh2 padang tu. Sungguh aku terkedu.

Melihat keadaan itu, aku jadi malu. Malu pada mereka2 yang begitu tahu cara untuk mengucapkan syukur. Betapa pada pandangan ku, Allah sentiasa dlm permikiran mereka walau apa pun yang mereka lakukan. Apa yang terjadi, pertama sekali mereka ingat adalah pada Allah. Sungguh aku malu dan rasa rendah diri. Masih byk kekurangan diri. Tidak pernah sekali aku terfikir melakukan sujud syukur. Walaupun didalam hati aku bersyukur dan bibirku menyucapkan Alhamdulilah. Tetapi??? Hmm... masih byk yang perlu dibaiki....

Going back to the actor dan actress yang melakukan sujud syukur itu, mereka bukan lah lulusan Al-Azhar sepertimana yang dilakonkan. Tetapi kedua2nya amat fasih dlm berbahasa arab. Actressnya lulusan Univesitas Indonesia dan actornya hmm... tidak pasti... masih belajar barangkali. (Need to google more). Kedua2nya berusia 20 dan 21. Bagi aku, amat muda untuk berperwatakan begitu. Meh nk tunjukkan muka mereka....


M Kholidi Asadil Alam


Oki Setiana Dewi -Sungguh comel & tudungnya sentiasa menutupi dada. Sekali lagi... Sungguh terasa malu dan amat terasa diri ini masih byk perlu dibaiki..

Ini adalah sinopsis on KCB:
Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.

Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.

Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.

Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.

Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?..

Sinopsis KCB 2:

Film ini diawali dengan lulusnya Azzam dari Universitas Al-Azhar. Akan tetapi, nasib baik belum mendatanginya. Azzam belum mendapatkan pekerjaan. Akhirnya Azzam meminta tolong kepada Husna yakni adiknya untuk mencarikan pekerjaan agar terhindar dari omongan tetangga yang selalu mencibir.

Akhirnya Azzam memilih membangun usaha dengan berwiraswasta. Karena mempunyai pengalaman usaha di Mesir sewaktu kuliah, dia menekunin pekerjaan itu.

Seiring waktu berjalan, ada hal yang membuat Azzam sering bingung dengan pertanyaan ibunya. Tentang kapan Azzam akan menikah. Saat ini hatinya sedang berpihak wanita yang bernama Anna Althafunnisa. Akan tetapi wanita tersebut telah dilamar oleh sahabatnya sendiri yakni si Furqon.

Well … cerita ini tidak monoton begitu saja. Ada pula sang Eliana yang sedang jatuh cinta dengan Azzam. Tetapi Azzam menolak mentah – mentah karena dia menginginkan wanita yang muslimah.

Film yang di sutradarai oleh Chaerul Umam ini masih memberikan nuansa Islami yang kental. Oh iya … penulis Ketika Cinta Bertasbih ditulis oleh Imam Tantowi.

Yang jadi pertanyaan adalah Siapa yang menjadi pilihan Azzam tentang pendamping hidup dan perjalanan hidupnya ? Sedangkan bagaimana dengan Anna dan Furqon ? Apakah Eliana akan mendapatkan cinta si Azzam ?

Kalu nk tau kena tgk sendiri...baru ada thrilll...hehehehhe

2 comments:

Chik chuMeLL said...

waaaaa....miz suka tau lagu tu..so touching..really heart that song..kak..nk tgk movie tu..nk kena download ey..huhuu

Xpin said...

Best kan lagu tu? Entry sebelum ni akak letak lagu tu.

Part 1 akak ada cd... tapi skrg ada kat kak jijah. Nnt dia dh habis akak past kat miz ek.

Part 2, lambat sangat nk dload, akak tgk kat youtube jer...

tapi mmg best citer tu.. keinsafan jap la... ;)